Assalamu’alaikum... Perkenalkan
nama ku Hutami Rizqi Cendani. Kalian bisa menyapa ku dengan sebutan “cendani”
ataupun “cencen”, biasanya sih yang memanggilku “cencen” hanya orang terdekat
saja atau bisa dibilang orang yang sudah cukup lama mengenalku. Aku lahir
ditahun milenial alias anak yang lahir tahun 2000-an hehe.. yap tepat pada
tanggal 03 Mei 2000, aku lahir pada hari Rabu Wage. Aku terlahir dari sepasang
suami-itsri bernama Eko Joko Purnomo dan Ida Mufida. Aku anak pertama dari lima
bersaudara. Adik ku yang pertama sampai ketiga berjenis kelamin laki-laki,
sedangkan adik ku yang keempat alias si bungsu adalah perempuan. Aku berasal
dari kota industri di Jawa Barat yaitu Kota Karawang. Sejujurnya aku tidak
mempunyai hobi, tetapi aku sendiri punya kebiasaan di waktu senggang yang menurutku
bermanfaat yaitu membaca artikel. Apapun artikel yang menurutku menarik ya aku
baca.
Di profil ini, aku akan sedikit
cerita mengenai kisah perjalanan pendidikan ku dari awal masuk TPQ hingga aku
bisa duduk di bangku perkuliahan. Aku ingat sekali, awal aku mengenyam
pendidikan pertama pada umur 2 tahun di sebuah taman qur’an, kelas pertama
ialah kelas TPQ yang merupakan singkatan dari Taman Pendidikan Qur’an. Disini aku
diajarkan membaca bacaan do’a sehari-hari, semisal do’a sebelum dan setelah
makan, do’a sebelum tidur dan bangun tidur, dll. Aku sekolah di TPQ hanya 2
tahun. Kemudian, saat umur ku menginjak 4 tahun, aku di sekolah di TK Islam
Baiturrahman. Setahun pertama aku masuk kelas TK A, tahun berikutnya aku naik
kelas ke kelas TK B. Selama aku duduk di bangku taman kanak-kanak sangatlah
menyenangkan. Banyak bermain sambil belajar gitu.. saat TK, aku ingat sekali
pernah tampil di acara perpisahan. Aku tampil sebagai penari grup bersama
teman-temanku. Setelah tampil, ada sesi pembagian ranking dari 1-3 dan akan
disuruh naik ke atas panggung. Tak disangka-sangka, ternyata aku mendapatkan
ranking 1 dan itu merupakan suatu perdana aku mendapatkan piala dalam sejarah
hidupku. Lulus TK, aku melanjutkan kembali studi ku di SD Puri Artha. Untuk bersekolah
di sini pun harus mengikuti serangkaian test, seingat ku ada tes baca dan tes
tulis seperti tes berhitung dan mewarnai. 6 tahun aku mengenyam pendidikan di
SD tersebut, dan Alhamdulillah selama aku menjadi siswi di sana aku mendapatkan
peringkat 3 besar terus, kalau ngga 1,2, atau 3. Setelah lulus SD, aku
melanjutkan studi ke SMP Negeri 1 Karawang Barat, SMP ini terkenal dengan SMP
negeri favorit di kota Karawang. Untuk masuk menjadi siswa siswi nya pun perlu
di seleksi menggunakan hasil ujian nasional atau yang kita kenal dengan UN. Aku
belajar di SMP ini selama 3 tahun. Alhamdulillah aku masih bisa memperthankan
prestasi ku sebagai siswi yang mendapatkan peringkat pertama selama di SMP. Setelah
lulus SMP, aku melanjutkan ke tingkatan menengah ke atas. Aku melanjutkan studi
ke SMA Negeri 1 Karawan, cara seleksi untuk masuk nya pun sama seperti saat SMP
dengan cara menggunakan hasil nilai UN. Menurutku untuk masuk SMA ini sedikit
sulit, karena kuota sedikit dan pendaftarnya pun banyak. Maklum.. SMA ter-favorit
di daerah sekitar Karawang. Banyak sekali pengalaman selama aku duduk dibangku
SMA. Mulai dari pemilihan kelas, karena di SMA sudah disesuaikan jurusan berdasarkan
minat dan bakat kita. Ada 3 jurusan yaitu, MIPA, IPS, dan Bahasa. Kelas MIPA
terdapat 6 kelas, kemudian kelas IPS 2 kelas, dan kelas Bahasa hanya terdapat 1
kelas. Selama di SMA memang ranking ku tidak sebaik di SMP ataupun SD, karena
dalam satu kelas pun hampir semua pintar tapi syukur alhamdulillah aku masih
bisa menempatkan di posisi ranking 5 besar. Di kelas XI aku pernah mengikuti
lomba science group berskala nasional dari salah satu universitas negeri yaitu
Universitas Diponegoro. Bridge Desain
Competition atau dikenal dengan istilah BDC yang dapat diikuti oleh seluruh
SMA di Indonesia ini yang beranggotakan maksimum 3 orang. Memang tak mudah
untuk mengikuti perlombaan ini, karena kami perlu mengeluarkan biaya dan waktu
yang cukup lumayan untuk pembuatan maket jembatan ini. Jembatan kami design sendiri dan pembuatannya dibuat
dari stik es krim yang dipotong dan di lem. Aku masih ingat, tema jembatan yang
aku bawakan ialah Jembatan Kutai Kartanegara yang sempat ambruk di Sungai
Mahakam, Kalimantan Timur. Banyak sekali kendala saat melakukan pembuatan jembatan.
Karena kami anak sekolah dan sibuk akan tugas lainnya, mau tidak mau kami harus
mengerjakan di waktu kosong pelajaran. Saat hari deadline pun kami belum selesai. Akhirnya kami bertiga, benar-benar
mengejar target tersebut hingga selesai. Saat aku menginjak kelas XII, ada
pemilihan mata pelajaran saintek yang akan di ujian kan. Aku memilih mata
pelajaran fisika. Sekitar awal bulan April 2018, aku melaksanakan ujian
nasional berbasis komputer. Kemudian selang 2 minggu setelah UN dilanjutkan
dengan acara graduation. Oh ya aku
mau cerita juga tentang perjuangan ku untuk menembus PTN. Bulan Januari sekolah
ku sudah melakukan pengurutan nilai rapor untuk syarat mengikuti SNMPTN. Sistem
nya seperti, mengurutkan nilai yang termasuk 50% terbaik se-angkatan, dan
alhamdulillah aku masuk ke dalam bagian 50% terbaik itu. Kemudian di bulan Maret
aku mengikuti seleksi PSSB Vokasi UNDIP, aku memilih jurusan D3-Teknik Sipil. Aku
juga mendaftar PMDKPN Polban dengan jurusan yang sama yaitu D3-Teknik Sipil. Bulan
Mei, aku juga mengikuti SBMPTN. Menurutku SBMPTN adalah seleksi tersulit
sepanjang sejarah hidupku hahaha, karena untuk mengikuti SBMPTN kita harus
bersaing dengan para ratusan ribu peserta untuk memperebutkan kursi PTN dan
jurusan yang ku pilih juga banyak pesaing nya. Lanjut, pertengahan bulan mei
ada sebagian pengumuman seleksi dari yang aku ikuti. Pertama pengumuman SNMPTN,
di SMPTN ini aku memilih prodi Teknik Sipil di kampus UNDIP. Aku hanya memberi
satu pilihan yang benar-benar aku impikan sejak lama. Ternyata hasilnya nihil..
disitu adalah kegagalan pertama ku. Kedua, pengumuman PSSB Vokasi UNDIP, hasilnya
pun nihil juga. Huaaa rasanya ingin nangis, karena sebagian upaya ku untuk
bersekolah di UNDIP gagal. Ketiga, pengumuman PMDKPN Polban, aku pun gagal. Rasanya
tuh ku ingin marahhh.. eh jadi nyanyi hehehe. Lanjut deh lanjut, sambil
menunggu hasil pengumuman SBMPTN keluar, aku mendaftar beberapa ujian mandiri. Dimulai
dari ujian mandiri UNS, ITS, dan Polban. Langsung hasilnya aja nih ya,
ketiga-tiganya hasilnya nihil. Astagfirullah.. hati ini rasanya hancur saat tau
kalau hasilnya kotak merah dan bertulisan “maaf anda tidak diterima di ....
silahkan mencoba ujian yang lain”. Yaa Allah.. kuatkan hamba menerima kenyataan
ini, dan aku berfikir ini bukan rezeki ku, dan Allah akan memberikan yang
terbaik untuk ku. Kemudian, aku juga mengikuti ujian Vokasi Mandiri di kampus
UNDIP. Jauh-jauh aku dari Karawang-Semarang, dan aku berharap perjuangan tidak
akan mengkhianati hasil, tapi 3 hari setelah ujin tersebut adalah
pengumumannya. Dan hasilnya... jengjengjeng “Maaf anda tidak diterima”. Berapa kali
aku harus menerima pernyataan ituuu . Usaha terkahir ku untuk bisa melanjutkan sekolah
di negeri adalah Polban, aku ujian langsung di kampus Polban. 4 hari kemudian
adalah pengumumannya, dan hasilnya pun tidak dapat. Setelah ini aku bingung, stress, gatau harus gimana lagi. Ada dua
pilihan yang harus aku pilih, yaitu aku gapyear
(mengulang satu tahun dan mengikuti SBMPTN di tahun depan) atau masuk
PTS(Perguruan Tinggi Negeri Swasta). Sejujurnya aku anti sekali dengan yang
namanya PTS, karena aku ingin membuat bangga kedua orang tua ku bahwa anaknya
bisa di PTN. Jikalau aku gapyear, aku
benar-benar berjanji pada diri sendiri untuk belajar dengan tekun agar bisa
tembus di SBMPTN tahun depan. Tetapi, papah ku menyarankan ku untuk masuk PTS
saja. Aku disuruh untuk mendaftar di UPJ (Universitas Pembangunan Jaya). Saya mengikuti
ujian saringan masuk UPJ atau disebut juga dengan USM, 3 hari kemudian adalah
pengumuman, dan aku mendapatkan grade B. Alhamdulillah biaya uang pangkal nya
jadi tidak terlalu besar. Ya mungkin sudah ini jalan terbaik dari-Nya. Aku selalu
bersyukur dari apa yang telah aku dapat. Aku berjanji pada diri ku sendiri,
bahwa aku bisa berkembang di PTS ini, aku yakin aku bisa melanjutkan perusahaan
konstruksi papah. Hikmah dibalik kisah ini adalah, tetap bersyukur apa yang
telah kamu dapat karena kita harus selalu yakin bahwa Allah akan memberikan
yang terbaik untuk umat-Nya, dan jangan pernah menyerah untuk mengejar sesuatu.
Mungkin segitu saja dari saya,
maaf apabila ada salah kata atau hal yang kurang berkenan di hati para pembaca,
kurang lebihnya mohon dimaafkan. Untuk postingan selanjutnya saya akan memposting
beberapa artikel seru. Tetep stay tune
yaaa!!! Wassalamu’alaikum wr,wb...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar